Senin, 10 Desember 2012

Keterampilan Berbahasa



BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Kurangnya minat baca dikalangan pelajar,dan kurangnya pemahaman terhadap masalah menyimak,menulis dan berbicara.
B.Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, akan membahas masalah yang berkaitan dengan pemahaman terhadap keterampilan berbahasa.

C.Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah memberikan penjelasan mengenai bagamaimana caranya agar kita semua dapat mempelajari tentang keterampilan berbahasa. Disamping itu juga guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.



BAB II
PEMBAHASAN
1.      KETERAMPILAN MEMBACA
A.    Pengertian Membaca
Proses membaca menurut Burn, Roe dan Ross merupakan proses penerimaan  simbol oleh sensori, kemudian menginterpretasikan simbol, atau kata dilihat atau mempersepsikan, mengikuti logika dan pola tatabahasa dari kata-kata yang ditulis penulis, mengenali hubungan antara simbol dan suara antara kata-kata dan apa yang ingin ditampilkan, menghubungkan kata-kata kembali kepada pengalaman langsung untuk memberikan kata-kata yang bermakna dan mengingat apa yang mereka pelajari dimasa lalu dan menggabungkan ide baru dan fakta serta menyetujui minat individu dan sikap yang merasakan tugas membaca.

B.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca
Banyak faktor  yang mempengaruhi terhadap kemampuam membaca. Umumnya, kemampuan membaca yang dimaksud ditujukan oleh pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan yang dimiliki. Faktor-faktor itu antara lain:
a.      Tingkat intelejensia
Membaca itu sendiri pada hakekatnya proses berfikir dan memecahkan masalah. Dua orang yang berbeda IQ-nya sudah pasti akan berbeda hasil dan kemampuan membacanya.

1
b.      Kemampuan berbahasa
Apabila seseorang menghadapi bacaan yang bahasanya tidak pernah didengarnya maka akan sulit memahami teks bacaan tersebut. Penyebabnya tidak lain karena keterbatasan kosa kata yang dimilikinya.
c.       Sikap dan minat
Sikap biasanya ditunjukan oleh rasa senang dan tidak senang. Sikap umumnya bersifat laten atau lama. Sedangkan minat merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Minat lebih bersifat sesaat.
d.      Keadaan bacaan
Tingkat kesulitan yang dikupas, aspek perwajahan, atau desain halaman-halaman buku, besar kecilnya huruf dan sejenisnya juga bisa mempengaruhi proses membaca.

C.    Solusi Membaca
Dalam proses membaca ada beberapa solusi, antara lain:
Ø  Memahamikosa kata yang adapadabacaan
Ø  Memilihtempat yang nyamanuntukmembaca
Ø  Mata tidakterlaludekatdenganbuku
Ø  Fokuskanfikiranpadabacaan













2

     2.   KETERAMPILAN MENYIMAK
A.    PENGERTIAN MENYIMAK

Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak (panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs.; 1995: 18)
Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4).
“Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”. (Tarigan: 1983)

Proses menyimak memerlukan perhatian serius dari siswa. Ia berbeda dengan mendengar atau mendengarkan. Menurut pendapat Tarigan (1994:27), “Pada kegiatan mendengar mungkin si pendengar tidak memahami apa yang didengar. Pada kegiatan mendengarkan sudah ada unsur kesengajaan, tetapi belum diikuti unsur pemahaman karena itu belum menjadi tujuan.” Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha untuk memahami bahan simakan. Oleh karena itu dalam kegiatan menyimak ada unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak. Penilaiannya pun selalu terdapat dalam peristiwa menyimak, bahkan melebihi unsur perhatian.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya”. (Sabarti –at all: 1992).



B. TUJUAN MENYIMAK

Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Dengan demikian tujuan menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Menyimak memperoleh fakta atau mendapatkan fakta
2. Untuk menganalisis fakta
3. Untuk mengevaluasi fakta
4. Untuk mendapatkan inspirasi
5. Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri

3

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN MENYIMAK

Menurut pendapat Rost (1991:108) bahwa faktor-faktor yang penting dalam keterampilan menyimak dalam kelas adalah siswa menuliskan butir-butir penting bahan simakan terutama yang berhubungan dengan bahan simakan.
Pendapat lain menurut Tarigan (1994:62), komponen/faktor-fantor penting dalam menyimak adalah sebagai berikut.
1. Membedakan antar bunyi fonemis.
2. Mengingat kembali kata-kata.
3. Mengidentifikasi tata bahasa dari sekelompok kata.
4. Mengidentifikasi bagian-bagian pragmatik, eskpresi, dan seperangkat penggunaan yang berfungsi sebagai unit sementara mencari arti/makna.
5. Menghubungkan tanda-tanda linguistik ke tanda-tanda para linguistik (intonasi) dan ke nonlinguistik (situasi yang sesuai dengan objek supaya terbangun makna, menggunakan pengetahuan awal (yang kita tahu tentang isi dan bentuk dan konteks yang telah siap dikatakan untuk memperkirakan dan kemudian menjelaskan makna.
6. Mengulang kata-kata penting dan ide-ide penting.

Selanjutnya, menurut pendapat Michael (1991:108) faktor-faktor yang penting dalam keterampilan menyimak dalam kelas adalah siswa menuliskan butir-butir penting bahan simakan terutama yang berhubungan dengan bahan simakan. Untuk dapat mengajarkan menyimak sampai pada pemahaman, guru perlu menyusun bahan simakan. Penyusunan materi menyimak pun tidak asal mendapatkan materi saja, tetapi ada beberapa yang harus diperhatikan guru dalam penyusunan materi ini di antaranya: (1) sasaran kegiatan, (2) sasaran kompetensi siswa, (3) metode pembelajaran, dan (4) faktor keberhasilan menyimak (Budiman, 2008:2).

Selain itu, masih ada beberapa faktor penting dalam keterampilan menyimak, di antaranya:
1. Unsur Pembicara
Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak dengan penyimak juga harus bergaya menarik / bervariasi
2. Unsur Materi
Unsur yang diberikan haruslah aktual, bermanfaat, sistematis dan seimbang. Materi yang disusun pun sebaiknya memperhatikan tingkat perkembangan siswa. Tema materi yang dipergunakan sebaiknya bervariatif. Dengan demikian, siswa kita tidak akan jenuh belajar dan pembelajaran menyimak menjadi menyenangkan.




4

3. Unsur Penyimak / Siswa
a. Kondisi siswa dalam keadaan baik
b. Siswa harus berkonsentrasi
c. Adanya minat siswa dalam menyimak
d. Penyimak harus berpengalaman luas

4. Unsur Situasi
a. Waktu penyimakan
b. Saran unsur pendukung
c. Suasana lingkungan
Lingkungan yang mempengaruhi tersebut memberikan kenyataan bahwa siswa dapat menyimak bahan dengan baik atau tidak. Harus dihindari faktor lingkungan yang akan berpengaruh buruk bagi keberhasilan pengembangan kompetensi menyimak. Faktor tersebut misalnya minimnya fasilitas (tidak ada laboratorium), suasana menyimak tidak nyaman (ruangan telalu lebar, kelas di sebelah kita terlalu berisik).



G. TEKNIK MENYIMAK YANG EFEKTIF

Untuk dapat menyimak dengan baik, perlu mengetahui syarat menyimak efektif. Adapun syarat tersebut ialah: (1) menyimak dengan berkonsentrasi , (2) menelaah materi simaka, (3) menyimak dengan kritis, dan (4) membuat catatan.  Berikut ini adalah masing-masing hal itu.

1. Menyimak dengan Berkonsentrasi
Yang dimaksud dengan menyimak berkonsentrasi ialah memusatkan pikiran perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara. Untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari dirinya sendiri ataupun yang berasal dari luar. Beberapa faktor luar yang dimaksudkan di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Orang yang Datang Terlambat
Pada prinsipnya orang yang datang terlambat ke tempat ceramah akan mengganggu penyimak yang sedang berkonsentrasi terhadap bahan simakan.
b. Keanehan-keanehan yang Terjadi di antara Pembicara dan Penyimak
Jika terjadi ketidakselarasan antara pembicara dan penyimak, akan terjadi gangguan pada diri penyimak.



5

c. Metode Pembicara yang Tidak Tepat dalam Situasi Komunikasi
Metode yang tidak tepat, akan berakibat gagalnya alur komunikasi pembicara dan penyimak.


d. Pakaian Pembicara
Pembicara yang memakai pakaian yang berlebihan akan mengganggu konsentrasi penyimak.
e. Pembicara yang tidak menarik





2. Menelaah Materi Simakan
Untuk menelaah materi simakan, penyimak dapat melakukan hal-hal berikut ini: (a) mencari arah dan tujuan pembicaraan, (b) mencoba membuat penggalan-penggalan pembicaraan dari awal sampai akhir, (c) menemukan tema sentral (pokok pembicaraan), (d) mengamati dan memahami alat peraga (media) sebagai penegas materi simakan. (e) memperhatikan rangkuman (jika pembicara membuat rangkuman) yang disampaikan pembicara.

3. Menyimak dengan Kritis
Yang dimaksudkan dengan menyimak kritis ialah aktivitas menyimak yang para penyimaknya tidak dapat langsung menerima gagasan yang disampaikan pembicara sehingga mereka meminta argumentasi pembicara. Pada dasarnya penyimak kritis memiliki ciri-ciri: (a) dapat menghubungkan yang dikaitakan pembicara dengan pengetahuan dan pengalamannya, (b) dapat menyusun bahan yang telah disimak dengan baik (reproduksi), (c) dapat menguraikan (menelaskan) apa saja yang telah disampaikan pembicara. dan (d) dapat melakukan evaluasi terhadap bahan yang telah disimak.

4. Membuat Catatan

Kegiatan menyimak yang baik ialah kegiatan menyimak yang diikuti dengan kegiatan mencatat. Yang perlu dicatat dalam kegiatan menyimak ialah hal-hal. yang dianggap penting bagi penyimak. Catatan itu merupakan langkah awal dalam memahami bahan simakan. Hal-hal penting yang perlu diketahui penyimak dalam mencatat ialah:
a.catatan boleh menggunakan tanda-tanda yang bersifat informal.
b. bentuk catatan yang benar ialah singkat, padat, dan jelas.


6
c. catatan yang baik ialah catatan yang benar artinya catatan itu tidak akan menimbulkan keraguan,
d. catatan yang diberi tanda-tanda tertentu, akan mempermudah penyimak membaca ulang,
e. catatan perlu direviu secara periodik. Selanjutnva. dalam pencatatan, ada beberapa metode yang dapat diterapkan, di antaranya ialah metode kerangka saris bestir, metode precis, metode bukti-prinsip, metode pemetaan.

3. KETERAMPILAN MENULIS
 A. PengertianMenulis

Menurut Angelo Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu tugas terpenting sang penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang dimaksudkan itu adalah penemuan, susunan, dan gaya. Secara singkat belajar menulis adalah belajar berpikir dalam/dengan cara tertentu.

B.     KendalaDalamMenulis
a.       Kurangnyawawasan
b.      Kurangyaminatbaca
c.       Tidakpernahmencobauntukmulaimembuattulisan ( puisi,artikelcerpendll)
d.      Tidakadamotivasiuntukmenulis
e.       Merasatidakpercayadiriketikahendakmenulis

C.    Solusimenulis yang baikdanbenar
a.       Perbanyakmembacabuku
b.      Mencobauntukmulaimenulis
c.       Percayadiri
d.      Tidakpunya rasa “takutsalah”










7

4. KeterampilanBerbicara

A.    PengertianBerbicara
MenurutHeterighondan Park berbicaraadalahsalah satu bentuk komunikasi antar pribadi. Sedangkan berkomunikasi merupakan proses dua arah. Untuk terjadinya komunikasi dan percakaran diperlukan mendengar dan bberbicara. Untuk barbicara secara efektif belajar mendengarkan dan belajar berbicara sama pentingnya. Sehingga pendengar dalam komunikasi antar pribadisedikitnya ada 3 hal yang arus dilakukan.
B.     FaktorPermasalahanDalamBerbicara

a.       Pilihan kata (diksi)
b.      Ketepatanucapan
c.       Penguasaanberbahasa (dialek)
d.      Penampilan
e.       Persiapan mental
f.       Situasidankondisi

C.    SolusiDalamBerbicara

a.       Tidakkaku
b.      Pandangan focus terhadaplawanbicara
c.       Kelancaranberbicara
d.      Menguasaitopik










8


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Keterampilan berbahasa merupakan suatu proses belajar untuk memamahami segala sesuatu yang berkaitan dengan membaca,menyimak,menulis dan berbicara.
Faktor-faktor diatas sangat sangat berhubungan antar satu dan lainnya.

B.     Saran
Dalam fungsinya keterampilan berbahasa merupakan suatu modal terpenting yang harus dimiliki oleh setiap individu, baik itu seorang pemateri ataupun bukan.
Dengan keterampilan berbahasa kita mudah berinteraksi antara satu dan yang lainnya.

















9


DAFTAR PUSTAKA

Rabu, 17 Oktober 2012, pkl 21.00 WIB
Rabu, 17 Oktober 2012, pkl 21.30 WIB
Rabu, 17 Oktober 2012, pkl 22.00 WIB










10






10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar